ads

ads

Slider

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5


Gerakan Pemuda Ansor Surabaya menduga deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya, Minggu (26/8/2018), ditunggangi kelompok-kelompok, seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang antidemokrasi.

"Jadi, seharusnya pihak-pihak politikus jangan mau melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak Khilafah, seperti HTI yang antidemokrasi dan tidak setuju dengan gelaran Pemilihan Umum Presiden 2019 itu sendiri," kata Bendahara Pimpinan Cabang GP Ansor Surabaya, Aries A. Yusuf seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, kata Aries, pihak HTI bersama dengan inisator gerakan deklarasi itu pernah mengambilkan gambar, salah satunya mengucapkan 2019 ganti presiden, kemudian dari pihak HTI bicara 2019 ganti sistem.

loading...

"Jadi, sejak awal dua kubu ini melakukan kolaborasi antisistem berpolitik kerakyatan-kerakyatan yang cerdas," ujarnya.

Massa HTI

Kegiatan deklarasi itu, menurut dia, merupakan kegiatan yang kontraproduktif terhadap demokrasi. Hal itu telah dia sampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang.

Namun, dari pihak berwenang, lanjut dia, masih menoleransi hal semacam ini. Padahal, sudah ada garis kuning yang sudah mereka lampaui sehingga melewati garis merah.

loading...

Sementara itu, Humas Deklarasi #2019GantiPresiden Surabaya Tjetjep M. Yasien membantah pernyataan dari GP Ansor yang menganggap kegiatan mereka telah ditunggangi HTI dan juga kelompok prokhilafah.

"Itu fitnah yang kejam. Kami tidak ada yang menunggangi dari khilafah atau segala macam," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa gerakan yang kelompoknya merupakan perjuangan dari sukarelawan #2019GantiPresiden maupun masyarakat yang peduli dan kecewa terhadap pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.

Share/Bagikan Artkel ini..
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Top