ads

ads

Slider

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5


Cikaok Info - PADA saat situasi dan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang cenderung menurun belakangan ini , namun puluhan ribu tenaga kasar asal Cina masuk ke Indonesia.

Baca Juga: TKA Asal Cina Bunuh pekerja Indonesia

Hal ini membuat anggota Komisi IX DPR RI, M. Sarmuji mendesak agar pemerintah segera menyampaikan klarifikasi serta menjelaskan ke masyarakat masuknya tenaga kasar asal Cina itu. Bila perlu usut tuntas dugaan orang kuat (beking) masuknya puluhan ribu tenaga kerja Cina ke Indonesia.

"Pemerintah perlu menjelaskan dengan terang duduk persoalannya," kata Sarmuji di Jakarta, Kamis (2/7/2015).

loading...

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menyebut, mestinya pemerintah bersikap bijak dengan tidak membuka semua lowongan kerja untuk tenaga asing.

"Jika masih bisa dikerjakan oleh tenaga kerja dalam negeri, mereka (tenaga kerja asing) harus dilarang," tegas Sarmuji.

Apalagi, lanjut dia, di saat pertumbuhan ekonomi nasional yang cenderung menurun seperti sekarang. "Kesempatan kerja harus diprioritaskan kepada tenaga? kerja bangsa sendiri," ujarnya.

Mantan aktivis HMI ini menduga kemungkinan adanya orang kuat dibelakang imigran asal Tirai Bambu yang belakangan ini gencar 'menyerbu' Tanah Air.

loading...

"Jika benar, pasti ada motif politik tertentu. Dan itu sangat berbahaya bagi kedaulatan bangsa kita. Tapi sekali lagi harus diklarifikasi (dulu) kebenarannya," pesan Sarmuji.

Terpisah pendapat senada disampaikan anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN Amran. Ia menyesalkan banyaknya para pekerja asing asal Cina yang masuk ke Indonesia. Sebab, saat ini masih banyak pekerja lokal yang mumpuni dalam berbagai sektor.

"Saya kira kalau memang benar ada pekerja asing masuk ke Indonesia dan tidak memiliki kemampuan, tapi dipekerjakan, saya kira itu ironis, kenapa ironis, karena pekerja asli sendiri banyak yang menganggur," kata dia di Nusantara II Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Padahal, lanjut dia, pekerja asal Indonesia pun tidak kalah bersaing dengan pekerja asing.

"Coba cek di Kemenristek, begitu banyaknya pekerja asal Indonesia yang memiliki kualifikasi tinggi dan bekerja di negara lain. Jadi kenapa harus memakai tenaga kerja dari luar kalau pekerja kita sendiri mampu," ketus dia.

Oleh karenanya, ia mengimbau pemerintah agar mengkaji dan mendata ulang keberadaan para pekerja asing di Tanah Air.


"Pemerintah harus mengecek dan mendata para pekerja asing tersebut, apakah memiliki persyaratan dokumen dan persyaratan lainnya yang diwajibkan di Indonesia," jelasnya.

Kekhawatiran terhadap datangnya ribuan tenaga kerja asing (TKA) tidak hanya membuat masyarakat resah, tetapi anggota DPR pun ikut tersinggung dengan kemunculan informasi tersebut.

"Apabila kabar mengenai masuknya puluhan ribu tenaga asing Cina ke Indonesia ini benar, maka hal ini tentu sangatlah disayangkan. Pemerintah harus segera memberikan penjelasan mengenai hal ini," ujar anggota Komisi I DPRRI Rachel Maryam Sayidina di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (2/6/2015).

Pertama, kata Rachel, pemerintah harus menyampaikan data yang akurat mengenai berapa banyak sebenarnya jumlah tenaga kerja asing yang ada di Indonesia.

"Kedua, pemerintah harus menjelaskan apa alasan pemerintah membuka pintu yang sangat luas kepada tenaga asing ditengah sulitnya lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia sendiri," sebutnya.


Rachel mengungkapkan, masih banyak orang Indonesia yang memiliki kualitas sama dengan tenaga kerja asal Cina. Ia menduga, tenaga kerja asal China itu dikirim ke Indonesia karena tidak memiliki pekerjaan di negerinya sendiri.

"Apabila benar pemerintah telah mengutamakan tenaga kerja asing dibandingkan dengan tenaga kerja dalam negeri artinya pemerintah telah mengabaikan rakyatnya, dan ini tentunya sangatlah memperihatinkan," tandas anggota dewan dari Fraksi Gerindra ini.

Sebelumnya diberitakan, ribuan tenaga kerja asal Cina disebut-sebut kini tengah menyerbu Indonesia. Mereka datang ke beberapa daerah untuk menjadi pekerja di Indonesia, seperti Banten dan Papua.

Salah satu perusahaan yang menampung secara besar-besaran Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina adalah PT Cemindo Gemilang. Perusahaan ini hingga saat ini memperkerjakan 400 orang yang berasal dari Cina.

Namun pihak perusahaan membantah jika pekerjanya tidak memiliki izin bekerja yang diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Kepolisian Republik Indonesia.

“Kami merekrut mereka dari PT Sinoma dan Cina Harbour. Mereka semua memiliki keahlian khusus yang kami butuhkan untuk mempercepat penyelesaian pabrik Semen Merah Putih plus dermaga,” kata CSR Manager PT Cemindo Gemilang Sigit Indrayana dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Diketahui, selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai kontraktor di bidang Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) terbesar di seluruh dunia. Sedangkan Cina Harbour merupakan kontraktor yang membangun sebagian besar infrastruktur di Cina, mulai dari jalan hingga pelabuhan laut.

“Kedua kontraktor ini sangat berpengalaman dan memenuhi syarat yang kami butuhkan. Semua akan kembali kemanfaatanya untuk masyarakat, semakin cepat jadi, maka masyarakat segera menikmati infrastuktur yang bagus,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa selama di Bayah, kedua kontraktor tersebut telah memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat setempat, terutama terkait proses transfer pengetahuan dan teknologi.0 tsc/jay

Share/Bagikan Artkel ini..
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Top